Senin, 10 November 2008

Gus Dur adalah tuhan!

Dari sekian banyak masalah di republik yang bobrok ini, dari sekian ratus tragedi sosial masyarakat yang terjadi, dari beribu-ribu jeritan, isak tangis, keluh kesah anak manusia dan kelompok yang tertindas, Gus Dur adalah harapan dan benteng terakhir! Anda bisa bayangkan seandainya anda berada di belakang sebuah tembok yang menahan banjir besar, banjir besar yang merupakan air bah yang akan menghancurkan anda, sanak famili, saudara, teman, tetangga dan bahkan seluruh manusia dan mahluk yang ada di belakang tembok tersebut, dan tembok tersebut satu-satunya harapan anda. Tembok itulah Gus Dur!

Gus Dur, seorang manusia sederhana, tetapi memiliki pemikiran yang cerdas, bahkan mungkin bisa dikatakan sangat cerdas untuk ukuran masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia yang (maaf) tolol, mungkin akan tertawa dan cengar cengir jika mendengar nama Gus Dur. Hal itu mungkin dianggap wajar oleh sebagian masyarakat tolol lainnya, karena mereka (yang tolol tersebut) hanya melihat Gus Dur dari perspektif yang sempit. Mereka tidak mampu (atau tidak mau) melihat dan menyelami tentang siapa Gus Dur sebenarnya. Hal tersebut diperparah dengan sikap dan perbuatan kelompok-kelompok yang nota bene tidak menyukai dan berseberangan dengan Gus Dur. Kelompok-kelompok tersebut acap kali melontarkan pernyataan-pernyataan yang mendiskreditkan Gus Dur dengan contoh-contoh yang tidak masuk di akal manusia yang waras! Nah, mengapa masyarakat bisa termakan pernyataan-pernyataan yang mendiskreditkan Gus Dur tersebut? padahal, seperti yang saya katakan sebelumnya, bahwa hal tersebut tidak masuk di akal manusia yang waras. Karena, ya itu tadi, mereka itu adalah manusia tolol.

Gus Dur, walaupun seorang berdarah biru, namun terpanggil untuk meraih tangan-tangan yang menggapai untuk meraih pertolongan. Gus Dur terpanggil untuk merangkul dan melindungi anak-anak manusia dan kelompok-kelompok yang tertindas. Gus Dur, begitu diangungkan dan dituruti oleh jutaan pengikutnya, sehingga apabila Gus Dur mengatakan langit berwarna jingga, pengikutnya pasti mengatakan langit itu berwarna jingga!

Cucu mendiang K.H. Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) ini, sangat peduli terhadap siapapun dan kelompok manapun yang merasa dizalimi, beliau tidak perduli mereka dari suku atau agama apapun, apabila mereka meminta pertolongan, Gus Dur pasti langsung berada di depan mereka yang dizalimi tersebut.

Selain banyolannya, Gus Dur terkenal dengan omongannya yang ceplas-ceplos, pedas, menggigit dan membuat sebagian orang merasa gerah dan kebakaran jenggot, tak perduli siapapun, baik pemerintah maupun para pejabat, jika Gus Dur sedang hot, pasti langsung nyemprot!

Saya mengenal cucu pendiri Nahdatul Ulama ini sekitar 8 tahun yang lalu melalui televisi dan koran, awalnya saya merasa heran dengan tokoh yang satu ini, akan tetapi, setelah menelusuri dan mencari tahu siapa Gus Dur yang sebenarnya, saya langsung takjub dan mengidolakan beliau.

Dari sedikit tokoh cerdas di republik ini, saya tetap memberikan apresiasi yang paling tinggi terhadap Gus Dur, dan bahkan saat ini saya menganggap Gus Dur adalah tuhan!

08/11/2008 artikel ini merupakan asumsi pribadi penulis

bersambung…..