Senin, 10 November 2008

Gus Dur adalah tuhan!

Dari sekian banyak masalah di republik yang bobrok ini, dari sekian ratus tragedi sosial masyarakat yang terjadi, dari beribu-ribu jeritan, isak tangis, keluh kesah anak manusia dan kelompok yang tertindas, Gus Dur adalah harapan dan benteng terakhir! Anda bisa bayangkan seandainya anda berada di belakang sebuah tembok yang menahan banjir besar, banjir besar yang merupakan air bah yang akan menghancurkan anda, sanak famili, saudara, teman, tetangga dan bahkan seluruh manusia dan mahluk yang ada di belakang tembok tersebut, dan tembok tersebut satu-satunya harapan anda. Tembok itulah Gus Dur!

Gus Dur, seorang manusia sederhana, tetapi memiliki pemikiran yang cerdas, bahkan mungkin bisa dikatakan sangat cerdas untuk ukuran masyarakat Indonesia. Masyarakat Indonesia yang (maaf) tolol, mungkin akan tertawa dan cengar cengir jika mendengar nama Gus Dur. Hal itu mungkin dianggap wajar oleh sebagian masyarakat tolol lainnya, karena mereka (yang tolol tersebut) hanya melihat Gus Dur dari perspektif yang sempit. Mereka tidak mampu (atau tidak mau) melihat dan menyelami tentang siapa Gus Dur sebenarnya. Hal tersebut diperparah dengan sikap dan perbuatan kelompok-kelompok yang nota bene tidak menyukai dan berseberangan dengan Gus Dur. Kelompok-kelompok tersebut acap kali melontarkan pernyataan-pernyataan yang mendiskreditkan Gus Dur dengan contoh-contoh yang tidak masuk di akal manusia yang waras! Nah, mengapa masyarakat bisa termakan pernyataan-pernyataan yang mendiskreditkan Gus Dur tersebut? padahal, seperti yang saya katakan sebelumnya, bahwa hal tersebut tidak masuk di akal manusia yang waras. Karena, ya itu tadi, mereka itu adalah manusia tolol.

Gus Dur, walaupun seorang berdarah biru, namun terpanggil untuk meraih tangan-tangan yang menggapai untuk meraih pertolongan. Gus Dur terpanggil untuk merangkul dan melindungi anak-anak manusia dan kelompok-kelompok yang tertindas. Gus Dur, begitu diangungkan dan dituruti oleh jutaan pengikutnya, sehingga apabila Gus Dur mengatakan langit berwarna jingga, pengikutnya pasti mengatakan langit itu berwarna jingga!

Cucu mendiang K.H. Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) ini, sangat peduli terhadap siapapun dan kelompok manapun yang merasa dizalimi, beliau tidak perduli mereka dari suku atau agama apapun, apabila mereka meminta pertolongan, Gus Dur pasti langsung berada di depan mereka yang dizalimi tersebut.

Selain banyolannya, Gus Dur terkenal dengan omongannya yang ceplas-ceplos, pedas, menggigit dan membuat sebagian orang merasa gerah dan kebakaran jenggot, tak perduli siapapun, baik pemerintah maupun para pejabat, jika Gus Dur sedang hot, pasti langsung nyemprot!

Saya mengenal cucu pendiri Nahdatul Ulama ini sekitar 8 tahun yang lalu melalui televisi dan koran, awalnya saya merasa heran dengan tokoh yang satu ini, akan tetapi, setelah menelusuri dan mencari tahu siapa Gus Dur yang sebenarnya, saya langsung takjub dan mengidolakan beliau.

Dari sedikit tokoh cerdas di republik ini, saya tetap memberikan apresiasi yang paling tinggi terhadap Gus Dur, dan bahkan saat ini saya menganggap Gus Dur adalah tuhan!

08/11/2008 artikel ini merupakan asumsi pribadi penulis

bersambung…..

Senin, 14 April 2008

Rocker Gagal

Ada nggak ya?” tanya Toni sambil meratakan kertas pengumuman di papan. Pertanyaan inilah yang mendorong kami untuk menyelipkan pengumuman tersebut di mading tiap fakultas. “Pasti ada! Masa dari sekian ribu mahasiswa disini nggak ada yang berminat?” kata Richard. Aku mengangguk-angguk, “Pasti ada, ayo selesaikan!.” Richard benar, beberapa mahasiswa menemui kami, bahkan dari luar kampus, akhirnya inilah yang kami terima; agak kurus, kulit putih dengan pakaian kucel. “Willy, bassis otodidak, akutansi 92, apa nama band ini?” katanya di awal pertemuan.

Dua hari Festival Musik Rock se-kota Bandung akhir Desember 1996. Sepertinya akulah yang paling berambisi untuk memenangkan festival ini. “Kita harus menang! Setidaknya lima besar, band kita pasti terkenal!” Luapan semangatku didukung ketiga temanku. Dukungan setengah hati dari orang tuaku terhadap cita-citaku bermusik, membuat aku ingin sekali membuktikan bahwa mereka tidak perlu merasa sia-sia telah mengeluarkan banyak uang untuk kuliah yg aku jalani asal-asalan dan tidak serius, karena aku lebih memilih bermusik. Aku ingin orang tuaku melihat aku sukses, walaupun hanya di bidang musik.

Kami kerahkan seluruh kemampuan kami, Whole lotta love-nya Led Zeppelin, dan lagu ciptaan kami sendiri Long Revolution disambut meriah oleh penonton. Turun panggung, Toni menenteng Gibson Les Paul-nya, Richard menyelipkan kedua stick di pinggangnya, Willy kelihatan lebih tenang, aku masih mengatur napas, walaupun pakaian kami basah keringat tapi kami puas. Aku nyaris tidak percaya, dan teman-temanku berusaha keras menahan diri untuk meluapkan rasa bahagia, namun isakan bahagia Willy terlihat di bahunya yang bergerak turun naik, kami berpelukan erat karena Venceremos diumumkan sebagai pemenang II dan mendapat kesempatan untuk rekaman! lagu kami long revolution akan masuk dalam album kompilasi! Thanks God… ucapku berulang-ulang dalam hati.

* * *


Kami minum terlalu banyak, tapi kemenangan kami ini memang layak dirayakan. Dengan pandangan yang semakin kabur dan mulai berbayang-bayang, aku menoleh ke kanan melihat tubuh Richard sudah tergeletak dan ia mendengkur di sofa, sementara di depanku beralaskan karpet Toni dan Willy bermain play station sambil tertawa terbahak-bahak, mungkin mereka tidak tahu lagi tombol mana yang seharusnya di pencet, pikirku sekenanya. Party yang asik, gumamku. Semoga saja orang tua Richard tidak tahu apa yang kami lakukan saat ini jika mereka tiba esok sore dari Jakarta. Aku menarik napas panjang lalu dengan susah payah meraih gelas dan meneguk sampai habis sisa Vodka, masih ada beberapa botol lagi Vodka dan Red Label di atas meja.

Aku merasakan kedekatan Toni dan Willy semakin erat akhir-akhir ini. Toni salah satu sahabat dekatku sejak masuk kuliah, selain Richard tentunya. Permainan gitar Toni sungguh luar biasa, kami mempunyai mimpi yang sama di dunia musik. Bergabungnya Willy membuat mimpi kami semakin nyata, kurasa Willy adalah teman yang baik juga, dan kesempatan kami meniti karir di dunia musik semakin terbuka lebar. Kepalaku semakin berat dan mataku hampir terpejam saat sekilas aku melihat Toni dan Willy berjalan terhuyung meninggalkan ruang tamu. Eh, mau kemana mereka berdua ya, namun aku meyakinkan diri bahwa aku tidak perlu merasa iri melihat akrabnya mereka. Wooi.. party-nya di sini, ayo bantu aku menghabiskan minuman ini, tapi tidak ada suara yang keluar dari bibirku. Aku terlalu mabuk.

* * *


“Willy pergi dengan Toni tadi sore, mereka mau lihat gitar bas untuk Willy,” kakaknya memberikan jawaban yang tentu saja membuat aku maklum, “Terima kasih mbak,” sahutku malas sambil menutup telepon. “Tiga ratus” kata pemilik wartel. Aku pulang ke kost, mengunci pintu kamar, memandangi poster Robert Plant, kemudian “melayang” dengan beberapa linting ganja. Malam ini akan sangat panjang, karena anganku akan menerawang jauh sekali.

* * *


Aku ingin menghibur Willy, tapi tidak tahu bagaimana caranya. Aku tak dapat berfikir, sementara dia masih saja menangis, sungguh tragis yang baru saja diceritakannya padaku. “Orang tuamu tahu?” akhirnya keluar juga suara dari mulutku. Dia cuma menggeleng. "Kakakmu?" tanyaku lagi. Dia kembali menggelang, nampak pucat dan lelah di wajahnya. “Bangsat kau Toni, pengecut” umpatku dalam hati sambil menahan amarah. “Sekarang kamu istirahat aja dulu ya, nanti akan kita pikirkan jalan keluarnya,” hanya itu saran yang dapat aku berikan padanya. Selama dia tidur di kamar kostku, hatiku masih terbakar amarah pada Toni. Bajingan, Pengecut! umpat hatiku entah yang keberapa puluh kalinya. ”Ohh..apa yang akan terjadi pada band kami ini, padahal proses rekaman tinggal beberapa hari lagi”, gumamku.

* * *


Anak ketigaku lahir dengan selamat di RSU Surabaya lima hari yang lalu, aku menamainya Indian Princes. Istriku berbaring sambil menyusui Indian di kamar tidur kami. Camelot dan Louis, putra pertama dan kedua kami saling berebut ingin paling dekat ke Indian,. “Papa dan mama jadi datang?” tiba-tiba istriku bertanya. “Ya, mungkin sore ini sampai. Kedua orang tuamu berangkat dari Pekanbaru tadi siang, tapi sayangnya ayahku tak bisa datang, tadi ibuku menelepon, ibuku sendirian akan datang besok pagi dari Jakarta” jawabku. Camelot keluar kamar, lalu masuk kembali dengan gitar plastik mainannya. “Mama, Camel mau mainin lagu untuk Indi. Lihat Pa, Camel sudah bisa” katanya sambil menarik-narik senar gitarnya. Aku dan istriku tersenyum.

* * *


Hampir enam tahun kami menetap di Surabaya, setelah menikah dan menyelesaikan kuliah aku tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik selama dua tahun di Bandung. Pernikahanku yang awalnya tidak direstui oleh orang tuaku dan susahnya mendapat pekerjaan bagi sarjana yang baru lulus, membuatku semakin berat menjalani tanggung jawab keluarga ini. Empat kali seminggu aku main di beberapa café yang lumayan terkenal, bernyanyi sambil memainkan gitar. Pekerjaan ini kuperoleh atas kebaikan seorang teman yang merekomendasikan aku kepada pemilik café-café tersebut. Hasil dari pekerjaanku ini cukup membiayai keluargaku, selain penghasilan dari warung kecil yang menyatu dengan rumah kami.

Aku masih sangat ingin merilis lagu, dan sangat menyesali bubarnya band kami, padahal rekaman album kompilasi hanya tinggal beberapa hari lagi tapi kami sudah keburu bubar. Aku juga merasa bersalah kepada Richard karena tidak pernah mau memberi jawaban yang sebenarnya jika dia bertanya mengapa kami harus bubar. Salah satu hal yang membuat aku masih tetap bersemangat main gitar dan bernyanyi hingga saat ini karena Camelot, yang baru duduk di kelas dua SD.

Hingga saat ini hanya aku dan istriku serta seseorang – entah dimana dia – yang tahu peristiwa sepuluh tahun yang lalu di kota Bandung. Aku yakin, sama seperti diriku, istriku juga pasti ingat seseorang yang matanya sangat mirip dengan Camelot.

Aku mencintai kalian lebih dari apapun, kataku dalam hati dan mengecup kening istriku sembari tangan kiriku merangkul Camelot. Lalu aku keluar dari kamar menuju ruang tamu, pandanganku terbentur pada tape di atas meja, kemudian tanganku meraih kaset album Kiss. Hard luck woman mengalun di ruang tamu. Aku teringat sesuatu, lalu berdiri meraih bekas kotak sepatu di atas lemari. Kubuka, masih ada beberapa sisa kaset demo lagu kami sepuluh tahun yang lalu. Kuambil satu, kubaca sampul kasetnya, nama band, judul lagu, empat nama dan tanggal tertera di sampul kaset tersebut; Venceremos, long revolution, Randy Subagdja, Antonio Nugroho, Richardus Budiman, Willyani Lestari, 23 Februari 1997.

Saat aku menoleh ke kamar, kulihat Willy masih menyusui Indian sambil membelai kepala Camelot yang memegang gitar plastiknya…

Dedicated to women who ever married by accident. Don’t ever give up! We love U.

- donwill panggabean -

chameleon.king@gmail.com

Jumat, 11 April 2008

Wilayah Pengelolaan Perikanan Indonesia Perlu Direvisi

untuk lebih jelasnya, lihat di: http://www.sinarharapan.co.id/berita/0609/20/ipt01.html


Apa mau dikata, laut yang luas dan sumber daya ikan melimpah, tetapi hasil yang didapatkan oleh pelaku perikanan tangkap masih jauh dari cukup dan memprihatinkan.
P ada akhir 1996, atas inisiatif Bappenas terbentuklah Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumber Daya Ikan Laut. Oleh komisi tersebut, perairan dan laut Indonesia untuk pemanfaatan sumber daya perikanan dibagi menjadi sembilan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP), yaitu (1) Selat Malaka; (2) Laut Cina Selatan; (3) Laut Jawa; (4) Laut Flores dan Selat Makassar; (5) Laut Banda; (6) Laut Arafura; (7) Laut Seram dan Teluk Tomini; (8) Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik; dan (9) Samudera Hindia.


Pembagian WPP ini oleh Komisi Nasional Pengkajian Stok Sumberdaya Ikan Laut lebih ditujukan untuk memudahkan sistem pendataan yang selanjutnya digunakan untuk estimasi (pendugaan) stok. Pembagian WPP ini lebih didasarkan pada daerah tempat ikan hasil tangkapan didaratkan di pelabuhan.


Hal ini memiliki kelemahan, karena data yang didapat ternyata memiliki bias dan tidak akurat sehingga dapat menyebabkan kesalahan dalam estimasi. Ini ditambah lagi dengan illegal fishing oleh nelayan asing dan transaksi hasil tangkapan di tengah laut yang tentu saja semakin mengacaukan data stok sumber daya ikan tersebut. Jumlah pelabuhan perikanan masih jauh dari cukup, dan memiliki kesenjangan yang sangat besar antara kawasan barat dengan kawasan timur
Indonesia.


Contoh kerancuan, adanya anggapan WPP Laut Jawa memiliki produksi tuna yang tinggi, padahal tuna tersebut sebenarnya berasal dari Samudra Hindia dan Samudera Pasifik (utara Papua). Tuna tersebut seakan-akan berasal dari Laut Jawa karena didaratkan di Pelabuhan Muara Baru
Jakarta, yang termasuk dalam WPP Laut Jawa.

Kendala Perikanan
Di perairan
Indonesia terdapat empat spesies utama ikan tuna, yaitu Yellow fin tuna (Thunnus albacora), Big eye tuna (Thunnus obesus), Albacore (Thunnus alalunga), dan Southern blue fin tuna (Thunnus maccoyii). Perairan barat Samudera Pasifik (termasuk di dalamnya perairan utara Papua) merupakan kawasan yang memiliki kelimpahan ikan tuna tertinggi, yaitu mencapai 70% stok ikan tuna dunia.


Pada perairan Samudera Hindia (termasuk di dalamnya perairan barat Sumatera, selatan Jawa,
Bali, NTB, dan NTT) juga merupakan perairan dengan populasi tuna cukup tinggi. Yellow fin tuna, Albacore, dan Big eye tuna melakukan pembesaran (nursery) di perairan Indonesia, tetapi Southern blue fin tuna hanya bertelur (spawning) di perairan selatan Jawa. Ikan tuna yang masuk ke perairan Indonesia diperkirakan mencapai 50% dari total populasi yang ada.


Pemanfaatan sumber daya perikanan dihadapkan pada beberapa kendala yang cukup serius, di antaranya (1) sumber daya ikan bersifat tidak terlihat, (2) milik bersama, (3) berisiko tinggi, dan (4) mudah rusak.


Sumber daya ikan tidak tampak secara langsung oleh mata manusia (invisible), karena habitat ikan dan manusia berbeda. Namun, perbedaan media (habitat) ini dapat diantisipasi dengan mempelajari tingkah laku ikan (fish behaviour) yang akan ditangkap serta memperdalam pemahaman penggunaan alat bantu pendeteksi keberadaan ikan (echosounder, fish finder, dan sonar). Maka, pengetahuan tentang tingkah laku ikan perlu ditingkatkan, sehingga nantinya dapat menghemat biaya operasional.


Perairan dan laut yang merupakan habitat bagi ikan adalah milik umum (common property), perairan dan laut tersebut tidak mungkin dikaveling seperti halnya daratan, sehingga siapapun dapat memanfaatkan sumber daya ikan yang ada.
Akan tetapi, perebutan lokasi penangkapan ikan yang potensial dapat saja terjadi. Oleh karena itu, diperlukan suatu peraturan dan atau undang-undang untuk mengatasinya.


Usaha penangkapan ikan merupakan usaha yang berisiko tinggi (high risk), karena dilakukan di laut dengan kondisi yang sulit dikontrol. Untuk mengurangi risiko kerja dan agar hasil tangkapan yang diperoleh sesuai dengan harapan, pengetahuan tentang teknologi penangkapan dan keselamatan kerja di atas kapal sangat diperlukan.


Komoditas ikan merupakan produk yang cepat rusak (highly perishable), untuk menjaga agar mutu dapat dipertahankan, pascapanen perlu mendapatkan perlakuan yang serius. Perlu pertimbangan yang matang untuk mengantisipasi jarak antara lokasi penangkapan (fishing ground) dengan Tempat Pendaratan Ikan (TPI) ataupun pelabuhan perikanan.

Revisi
Sebagaimana kita ketahui, pada umumnya nelayan di Indonesia masih bersifat tradisional dengan jumlah dan kondisi armada penangkapan yang kurang mendukung, di antaranya tidak tersedianya mesin penghasil es untuk pendingin ikan hasil tangkapan pada kapal penangkapan.
Apabila jarak lokasi penangkapan dengan TPI atau pelabuhan perikanan terlalu jauh, nelayan akan mengalami kerugian besar atas ikan tuna hasil tangkapan karena ikan tuna tersebut akan busuk.


Dari paparan di atas, perlu kiranya tindak lanjut pemerintah melalui Departemen Kelautan dan Perikanan beserta dukungan instansi terkait lainnya untuk mengkaji ulang WPP laut Indonesia serta menambah jumlah pelabuhan perikanan khususnya di kawasan timur Indonesia. WPP laut Indonesia sebaiknya direvisi dan ditingkatkan jumlahnya menjadi 11, terutama untuk WPP 9 yang memiliki area terlalu luas dengan jumlah pelabuhan tidak merata.

Estimasi Target Strength dan Densitas Ikan Pelagis Kecil di Perairan Laut Timor dan Selat Ombai dengan Menggunakan Split Beam Acoustic System

untuk lebih jelasnya, lihat di: http://www.brkp.dkp.go.id/jurnal.php


Riset akustik ini merupakan bagian dari Program International Nusantara Stratification and Transport (INSTANT) yang diprakarsai oleh Badan Riset Kelautan dan Perikanan, Departemen Kelautan dan Perikanan (BRKP-DKP). Riset ini tujuan utamanya adalah deploy buoy serta pengukuran, dan memetakan parameter oseanografi di perairan Indonesia, namun dilakukan juga riset akustik, biologi dan kimia perairan. Riset akustik untuk estimasi densitas ikan pelagis kecil ini merupakan INSTANT Cruise Leg 1, dilakukan pada dua lokasi perairan yaitu perairan Laut Timor (tanggal 26-30 Desember 2003) dan perairan Selat Ombai (tanggal 3-7 Januari 2004). Riset ini bertujuan untuk mengestimasi target strength dan memetakan densitas ikan, khususnya ikan pelagis kecil serta mengkaitkannya dengan suhu dan salinitas. Kapal yang digunakan untuk riset ini adalah KR. Baruna Jaya VIII, beserta instrumen akustik dan oseanografi. Metode yang digunakan adalah survei akustik dengan cruise berpola partly random design menggunakan intrumen scientific echosounder Simrad EK-500 frekwensi 38 kHz untuk mengetahui nilai target strength, dari nilai target strength tersebut diketahui nilai densitas ikan pelagis kecil di perairan Laut Timor dan perairan Selat Ombai. Hasil analisis yang dilakukan pada data akustik perairan Laut Timor memperlihatkan nilai target strength untuk seluruh strata kedalaman (4-45 m) berkisar antara -68 dB sampai -35,5 dB dengan total target strength yang terdeteksi di Laut Timor sebanyak 79.159 target. Total densitas ikan pelagis kecil yang dideteksi untuk 170 seluruh strata kedalaman (4-45 m) adalah sebesar 4.279 ekor/1000m3, dimana pada strata kedalaman I (4-15 m) densitas ikan adalah sebesar 1.517 ekor/10003, strata kedalaman II (15-30 m) sebesar 1.669 ekor/10003 dan pada strata kedalaman III (30-45 m) sebesar 1.094 ekor/1000m3. Dari hasil pengukuran terhadap parameter oseanografi yaitu suhu dan salinitas secara vertikal diperairan Laut Timor, diperoleh nilai suhu yang berkisar antara 25,11 oC - 29,88 oC, sedangkan nilai salinitas yang diperoleh berkisar antara 28,76 psu - 34,68 psu. Dari hasil analisis data akustik perairan Selat Ombai memperlihatkan nilai target strength untuk seluruh strata kedalaman tersebut berkisar antara -68 dB sampai -32 dB dengan total target strength sebanyak 22.104 target. Total densitas ikan pelagis kecil yang dideteksi untuk seluruh strata kedalaman (4-45 m) adalah sebesar 50.308 ekor/1000m3, dimana pada strata kedalaman I (4-15 m) densitas ikan adalah sebesar 9.482 ekor/10003, strata kedalaman II (15-30 m) sebesar 32.586 ekor/10003 dan pada strata kedalaman III (30-45 m) sebesar 8.240 ekor/1000m3. Pada perairan Selat Ombai, kisaran suhu secara vertikal adalah antara 26,5 oC - 29,5 oC, sedangkan salinitas berkisar antara 31,5 psu - 34,5 psu.

Peneliti : Donwill Panggabean

Peneliti Indonesia, Terjerembab di ”Rumah Sendiri”

Untuk lebih jelasnya, lihat di: http://www.sinarharapan.co.id/berita/0508/03/ipt02.html


Sungguh ironis, sebagian besar peneliti Indonesia ternyata belum mampu bekerja optimal mencapai tujuan yang diinginkan.
Ini terjadi karena mereka melakukan riset dalam kondisi yang tidak kondusif dan kurang mendukung.


Banyak yang menganggap bahwa puncak kesuksesan penelitian pada era pemerintahan Habibie. Pemerintah melalui Departemen Riset dan Teknologi dinilai mampu mendorong peningkatan kualitas dan kuantitas para peneliti serta produk teknologi. Padahal, jika kita mau menilai secara obyektif dan cermat, anggapan di atas tidak seluruhnya terbukti.
Pada era tersebut, dunia penelitian di Indonesia sebenarnya hanya mengalami euforia yang tidak rasional, ditambah lagi statement yang menyatakan Indonesia beralih dari negara agraris-bahari menjadi industri. Ini dapat dilihat dari sangat sedikitnya penelitian bergengsi yang telah dilakukan, yang mencerminkan rendahnya skill dan kualitas peneliti kita, serta dari output produk yang memprihatinkan, karena sedikitnya pihak asing yang mau menggunakan produk kita.


Pada dasarnya masalah paling krusial yang tengah dihadapi dunia penelitian di Indonesia adalah seperti uraian berikut ini:
Keterbatasan dana, sarana dan minimnya laporan penelitian (paper ilmiah).

Di lapangan peneliti kita selalu menjerit dalam masalah dana, termasuk sarana. Selanjutnya dapat ditebak, penelitian yang dilakukan tidak akan memberikan hasil yang optimal dan tidak dapat memenuhi tujuan awal penelitian tersebut.


Banyaknya institusi penelitian dan kurangnya sinergi.

Banyak institusi penelitian, sebagian diantaranya adalah: LIPI, BPPT, BRKP-DKP, Bakosurtanal, BATAN, LAPAN, Dishidros, Departemen Ristek, lembaga penelitian dan pusat kajian di tiap-tiap universitas negeri maupun swasta, namun lembaga-lembaga penelitian tersebut jarang melakukan koordinasi dan komunikasi. Akibatnya sering terjadi tumpang tindih penelitian, sehingga hanya berapa topik penelitian yang akhirnya dikerjakan dalam setahun. Selain itu, pengamat melihat sering terjadinya persaingan tidak sehat (biasanya dalam melakukan kerjasama dengan pihak asing yang nantinya akan menghasilkan dana) antar institusi penelitian.


Buruknya mental dan moral para peneliti.

Ini terlihat dari kondisi “research for money.” Mungkin bukan kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi penelitian di Indonesia, namun masih ada sebagian peneliti yang meng-implementasikan kalimat tersebut. Peneliti seperti ini mementingkan research fee yang akan mereka terima karena namanya tercantum sebagai collaborator. Sedangkan untuk paper ilmiah (yang merupakan bahan publikasi) mereka cukup puas jika tertera sebagai penulis ke tiga, karena di benak mereka yang tersirat hanya untuk mendapatkan uang.


Banyak peneliti cerdas dan berprestasi yang enggan pulang.

Mereka diabaikan dan tidak mendapat tempat yang layak saat kembali ke Indonesia. Padahal, pada saat melakukan riset untuk menyelesaikan studi master dan doktor, banyak diantara mereka yang mendapat penghargaan, bahkan ditawarkan untuk bekerja di universitas atau negara tempat menimba ilmu tersebut. Mereka disini mendapat fasilitas yang tidak memadai, minimnya dana penelitian dan senioritasme yang masih mendarah daging.


Buruknya manajemen.

Salah satu faktor yang sangat menentukan dalam dunia pendidikan adalah manajemen. Ini dapat dilihat dari buruknya perlakuan yang dilakukan pada prosedur kerjasama penelitian dengan negara asing. Bila kita telaah lebih jauh, akan kita dapati sembrono-nya sebagian para penentu kebijakan dan pembuat keputusan. Biasanya mereka tidak mau tahu prosedur yang akan disepakati hingga ke detailnya karena mereka menganggap itu hanya tetek-bengek yang tidak perlu.


Sekarang, tergantung pada penilaian akademisi, para pakar, termasuk juga politisi dan terutama masyarakat Indonesia untuk menyikapi apa yang salah disini. Akan tetapi perlu di ingat, masalah ini merupakan pekerjaan rumah kita bersama, maka seyogyanya kita bersama-sama pula memikirkan, menyelesaikan dan memperbaiki, sehingga tidak sampai terlontar anekdot yang menyatakan bahwa peneliti kita terjerembap di ”rumah sendiri”.

Penulis adalah mahasiswa pascasarjana, Program Studi Teknologi Kelautan IPB

Menentukan Lokasi Tangkap Ikan dengan Kolaborasi Tiga Teknologi

untuk lebih jelasnya, lihat di: http://www.sinarharapan.co.id/berita/0502/23/ipt02.html


Di Indonesia, perkembangan dan pemanfaatan teknologi khususnya pada industri kelautan dan perikanan masih kurang menggembirakan, hal ini dapat dilihat dari minimnya perusahaan sektor kelautan dan perikanan ini yang mampu melengkapi armada penangkapannya dengan peralatan berteknologi maju.
Sementara, nelayan Thailand, Filipina dan Malaysia dengan perangkat acoustic yaitu echosounder yang terpasang pada armada penangkapannya dan didukung informasi citra remote sensing (penginderaan jauh satelit), dapat mengetahui dengan jelas dan pasti posisi (koordinat) lintang-bujur kawanan ikan secara up to date, sehingga mereka bisa lebih dahulu mendapatkan sumber daya ikan, walaupun sampai masuk ke perairan kita. Sedangkan nelayan kita umumnya hanya mengandalkan intuisi dan pengalaman.
Padahal, untuk mengatasi masalah tersebut scientist (peneliti) dan ahli teknologi bidang kelautan dan perikanan dengan dukungan pemerintah hanya perlu membangun satu instalasi bank data yang bekerja men-download citra dari satelit yang berisi data klorofil-a dan data parameter oseanografi (suhu, salinitas, arus, gelombang dan lain-lain) di perairan Indonesia, kemudian diolah menjadi peta estimasi (pendugaan) fishing ground (daerah penangkapan ikan) yang up to date. Selanjutnya peta estimasi tersebut langsung di-relay ke armada penangkapan.

Kolaborasi
Untuk keakuratan estimasi fishing ground, yang perlu dilakukan adalah mengkolaborasikan data acoustic, citra satelit remote sensing dan data oseanografi. adapun langkah dasarnya adalah: dengan metode remote sensing satelit, secara ex situ kita harus menemukan perairan yang memiliki klorofil-a (plankton). Langkah kedua adalah menganalisis hubungannya dengan data oseanografi (suhu, salinitas dan arus) yang juga didapatkan dari satelit dan instrumen oseanografi yaitu argo float. Kemudian hasil analisis data dari dua instrumen tersebut (satelit dan argo float) kemudian dibuat peta estimasi fishing ground yang up to date. Selanjutnya peta estimasi tersebut di-relay ke armada penangkapan, berbekal peta estimasi tersebut armada segera menuju lokasi yang telah diestimasi, lalu mengkolaborasikan peta tersebut dengan data acoustic yang didapatkan dengan echosounder secara in situ (langsung) pada perairan, kemudian dilakukan pemanfaatan (penangkapan) ikan.


Parameter oseanografi (data suhu, salinitas dan arus) sangat penting dianalisis untuk penentuan fishing ground. Nontji (1987) menyatakan suhu merupakan parameter oseanografi yang mempunyai pengaruh sangat dominan terhadap kehidupan ikan khususnya dan sumber daya hayati laut pada umumnya. Sebagian besar biota laut bersifat poikilometrik (suhu tubuh dipengaruhi lingkungan) sehingga suhu merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam mengatur proses kehidupan dan penyebaran organisme (Nybakken, 1988). Hampir semua populasi ikan yang hidup di laut mempunyai suhu optimum untuk kehidupannya, maka dengan mengetahui suhu optimum dari suatu spesies ikan, kita dapat menduga keberadaan kelompok ikan, yang kemudian dapat digunakan untuk tujuan perikanan (Hela dan Laevastu, 1970).
Salinitas adalah kadar garam seluruh zat yang larut dalam 1.000 gram air laut, dengan asumsi bahwa seluruh Karbonat telah diubah menjadi oksida, semua Brom dan Iod diganti dengan Khlor yang setara dan semua zat organik mengalami oksidasi sempurna (Forch et al., 1902 dalam Sverdrup et al., 1942). Salinitas mempunyai peran penting dan memiliki kaitan erat dengan kehidupan organisme perairan termasuk ikan, di mana secara fisiologis salinitas berkaitan erat dengan penyesuaian tekanan osmotik ikan tersebut.


Arus sangat mempengaruhi penyebaran ikan, Laevastu dan Hayes (1981) menyatakan hubungan arus terhadap penyebaran ikan adalah: Arus mengalihkan telur-telur dan anak-anak ikan pelagis dari spawning ground (daerah pemijahan) ke nursery ground (daerah pembesaran) dan ke feeding ground (tempat mencari makan); migrasi ikan-ikan dewasa disebabkan arus, sebagai alat orientasi ikan dan sebagai bentuk rute alami; tingkah laku diurnal ikan dapat disebabkan arus, khususnya arus pasut; arus secara langsung dapat mempengaruhi distribusi ikan-ikan dewasa dan secara tidak langsung mempengaruhi pengelompokan makanan, atau faktor lain yang membatasinya (suhu); arus mempengaruhi lingkungan alami ikan, maka secara tidak langsung mempengaruhi kelimpahan ikan tertentu dan sebagai pembatas distribusi geografisnya. Jadi, dengan mengetahui nilai suhu, salinitas dan arus pada perairan, akan dapat dianalisis fenomena yang merupakan daerah potensi ikan.


Hydro Acoustic merupakan suatu teknologi pendeteksian bawah air dengan menggunakan suara atau bunyi untuk melakukan pendeteksian, sebagaimana diketahui bahwa kecepatan suara di air adalah 1.500 m/detik, sedangkan kecepatan suara di udara hanya 340 m/detik, sehingga teknologi ini sangat efektif untuk deteksi di bawah air. Teknologi hydro-acoustic dengan perangkat echosounder paling tepat digunakan untuk pendugaan stok ikan (fish stock assessment) pada suatu perairan, karena dapat memberikan informasi yang detail mengenai: kelimpahan ikan (fish abundance), kepadatan (fish density), sebaran (fish distribution), posisi kedalaman renang (swimming layers), ukuran dan panjang (size and length), orientasi dan kecepatan renang, serta variasi migrasi diurnal-noktural ikan (baca: Donwill Panggabean ”Hydro-Acoustic: Teknologi canggih untuk eksplorasi dan menunjang eksploitasi sumber daya kelautan serta perikanan.” Kompas
1/11/2004).


Remote Sensing biasa juga disebut Sistem Penginderaan Jauh merupakan suatu teknologi yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik untuk mendeteksi dan mengetahui karakteristik objek di permukaan bumi, baik daratan maupun permukaan laut dan perairan tanpa melakukan kontak langsung dengan objek yang diteliti tersebut (Lillesand dan Kiefer, 1979).
Ada dua tipe Remote Sensing yaitu pasif dan aktif, dengan metode ini dihasilkan citra satelit yang merupakan data dari klorofil-a, arus, suhu dan posisi koordinat pada permukaan perairan yang dideteksi. Data citra dari satelit tersebut diproses dan dianalisis, kemudian dikolaborasikan dengan data acoustic dan data dari instrumen argo float untuk estimasi fishing ground.
Secara umum prinsip kerja satelit-satelit ini adalah dengan memancarkan pulsa gelombang elektromagnetik ke arah permukaan laut di bawahnya lalu menerima kembali pantulannya (remote sensing aktif). Waktu perjalanan gelombang elektromagnetik tersebut, dikonversi untuk mendapatkan jarak antara satelit dan muka laut. Sejumlah koreksi harus diterapkan terhadap data mentah, sebelum dapat diterapkan dalam bidang oseanografi.

Langkah Maju
Kini terbuka satu peluang untuk mewujudkan maksud dari uraian di atas, karena satu langkah maju telah dilakukan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) melalui Badan Riset Kelautan dan Perikanan (BRKP), dengan diresmikannya SEACORM (Southeast Asia Center for Ocean Research and Monitoring) pada 31 Maret 2004 di Perancak-Bali. SEACORM merupakan instalasi yang didukung 16 institusi nasional, di mana instalasi ini melakukan riset, analisis data dan pemantauan sumber daya kelautan untuk memenuhi beberapa tujuan program kerja yang antara lain: (1) Fishing Ground Map; (2) National Marine Data Center; (3) Indonesia Fisheries Information Center; (4) Indonesia Marine Observing System dan lain-lain. Instalasi ini men-download data dari beberapa satelit, mengolah dan menganalisis untuk estimasi fishing ground, kemudian me-relay data berupa estimasi fishing ground yang up to date tersebut beserta posisi koordinatnya melalui satelit yang dapat di-download kembali oleh perusahaan perikanan dan dapat pula dimanfaatkan nelayan melalui faksimile (bila tidak tersedia internet).
Saat workshop argo float di instalasi SEACORM Bali pada 10/12/2004 lalu, dapat dirasakan suatu keinginan para scientist dan ahli kelautan untuk bekerja optimal dan menjadikan instalasi SEACORM sebagai bank data untuk estimasi fishing ground di Indonesia. Hal ini tentu saja sangat menggembirakan, semoga mereka dapat bekerja lebih keras untuk mewujudkan instalasi ini sesuai dengan tujuan awalnya, sehingga perusahaan perikanan dan nelayan kita dapat memanfaatkan sumber daya perikanan dengan optimal tanpa didahului nelayan asing.

Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana, Program Studi Teknologi Kelautan IPB.

Hydro-acoustic 2

untuk lebih jelasnya, lihat di: http://www.sinarharapan.co.id/berita/0501/19/ipt02.html


Hydro-acoustic: Melontar Suara, Mencari Ikan

Pada awalnya Acoustic System dikembangkan oleh Inggris pada masa pra-Perang Dunia II (PD II) dengan membuat ASDIC (Anti Sub-marine Detection Investigation Committee) yang terbukti sangat berguna bagi Angkatan Laut Negara-negara Sekutu pada PD II.
Setelah PD II berakhir, penggunaan akustik semakin berkembang luas untuk tujuan damai dan ilmiah, antara lain digunakan untuk; mempelajari proses perambatan suara pada medium air, penelitian sifat-sifat akustik dan benda-benda yang terdapat pada suatu perairan, komunikasi dan penentuan posisi di kolom perairan.


Selanjutnya perkembangan akustik semakin pesat pada awal dekade 70-an karena telah ditemukan Echo Integrator yang dapat menghasilkan nilai absolut untuk pendugaan dan estimasi bawah air.
Hydro-acoustic merupakan suatu teknologi pendeteksian bawah air dengan menggunakan perangkat akustik (acoustic instrument), antara lain; ECHOSOUNDER, FISHFINDER, SONAR dan ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler). Teknologi ini menggunakan suara atau bunyi untuk melakukan pendeteksian.
Sebagaimana diketahui bahwa kecepatan suara di air adalah 1.500 m/detik, sedangkan kecepatan suara di udara hanya 340 m/detik, sehingga teknologi ini sangat efektif untuk deteksi di bawah air.


Beberapa langkah dasar pendeteksian bawah air adalah adanya transmitter yang menghasilkan listrik dengan frekwensi tertentu. Kemudian disalurkan ke transducer yang akan mengubah energi listrik menjadi suara, kemudian suara tersebut dalam berbentuk pulsa suara dipancarkan (biasanya dengan satuan ping).
Suara yang dipancarkan tersebut akan mengenai obyek (target), kemudian suara itu akan dipantulkan kembali oleh obyek (dalam bentuk echo) dan diterima kembali oleh alat transducer. Echo tersebut diubah kembali menjadi energi listrik; lalu diteruskan ke receiver dan oleh mekanisme yang cukup rumit hingga terjadi pemprosesan dengan menggunakan echo signal processor dan echo integrator.


Pemrosesan didukung oleh peralatan lainnya; komputer; GPS (Global Positioning System), Colour Printer, software program dan kompas. Hasil akhir berupa data siap diinterpretasikan untuk bermacam-macam kegunaan yang diinginkan.
Bila dibandingkan dengan metode lainnya dalam hal estimasi atau pendugaan, teknologi hydro-acoustic memiliki kelebihan, antara lain. Informasi pada areal yang dideteksi dapat diperoleh secara cepat (real time). Dan secara langsung di wilayah deteksi (in situ).
Kelebihan lain adalah tidak perlu bergantung pada data statistik. Serta tidak berbahaya atau merusak objek yang diteliti (friendly), karena pendeteksian dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan suara (underwater sound).


Menurut MacLennan and Simmonds (1992) hasil estimasi populasi adalah nilai absolut. Hydro-acoustic dapat digunakan dalam mengukur dan menganalisa hampir semua yang terdapat di kolom dan dasar air, aplikasi teknologi ini untuk berbagai keperluan antara lain adalah; eksplorasi bahan tambang, minyak dan energi dasar laut (seismic survey), deteksi lokasi bangkai kapal (shipwreck location), estimasi biota laut, mengukur laju proses sedimentasi (sedimentation velocity), mengukur arus dalam kolom perairan (internal wave), mengukur kecepatan arus (current speed), mengukur kekeruhan perairan (turbidity) dan kontur dasar laut (bottom contour).
Saat ini, hydro-acoustic memiliki peran yang sangat besar dalam sektor kelautan dan perikanan, salah satunya adalah dalam pendugaan sumberdaya ikan (fish stock assessment). Teknologi hydro-acoustic dengan perangkat echosounder dapat memberikan informasi yang detail mengenai kelimpahan ikan, kepadatan ikan sebaran ikan, posisi kedalaman renang, ukuran dan panjang ikan, orientasi dan kecepatan renang ikan serta variasi migrasi diurnal-noktural ikan. Saat ini instrumen akustik berkembang semakin signifikan, dengan dikembangkannya varian yang lebih maju, yaitu Multibeam dan Omnidirectional.


Perangkat Echosounder memiliki berbagai macam tipe, yaitu single beam, dual beam
Negara-negara yang maju pada sektor kelautan-perikanan (Norwegia, Jepang, Amerika Serikat, China dan Peru) bergantung pada teknologi akustik ini. Mereka menggunakan untuk melakukan eksplorasi sumberdaya dengan cepat, sehingga dapat mengeksploitasi dengan optimal, efisien dan ekonomis karena biaya eksplorasi yang murah dan waktu eksplorasi yang cukup singkat.
Selain itu eksploitasi yang dilakukan dapat lebih berwawasan lingkungan, berkesinambungan dan lestari, sebab sudah diketahui dengan jelas berapa potensi sumberdaya yang akan di eksploitasi tersebut, hanya perlu memilih kebijakan apa yang paling tepat untuk pengelolaan yang berkesinambungan dan lestari tersebut.


Hingga sekarang, teknologi hydro-acoustic ini belum banyak digunakan pada sektor kelautan-perikanan
Indonesia, khususnya oleh perusahaan-perusahaan perikanan. Sebaiknya perusahaan-perusahaan tersebut mau memanfaatkan teknologi ini untuk kegiatan eksplorasi yang maksimal dan eksploitasi sumberdaya yang optimal.

Penulis adalah Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Teknologi Kelautan IPB

Hydro-acoustic

untuk lebih jelasnya, lihat di: http://64.203.71.11/kompas-cetak/0411/01/ilpeng/1355548.htm

Hydro-acoustic: Teknologi Canggih untuk Eksplorasi dan Menunjang Eksploitasi Sumber Daya Kelautan serta Perikanan

PADA awalnya Acoustic System dikembangkan oleh Inggris pada masa pra-Perang Dunia II dengan membuat ASDIC (Anti Sub-marine Detection Investigation Committee) yang terbukti sangat berguna bagi angkatan laut negara-negara Sekutu pada Perang Dunia II.

Setelah Perang Dunia II berakhir, penggunaan acoustic semakin berkembang luas untuk tujuan damai dan ilmiah, antara lain digunakan untuk mempelajari proses perambatan suara pada medium air, penelitian sifat-sifat acoustic, dan benda-benda yang terdapat pada suatu perairan, komunikasi, dan penentuan posisi di kolom perairan. Selanjutnya perkembangan acoustic semakin pesat pada awal dekade 70-an karena telah ditemukan Echo Integrator yang dapat menghasilkan nilai absolute untuk pendugaan dan estimasi bawah air.

Hydro-acoustic merupakan suatu teknologi pendeteksian bawah air dengan menggunakan perangkat akustik (acoustic instrument), antara lain: ECHOSOUNDER, FISHFINDER, SONAR, dan ADCP (Acoustic Doppler Current Profiler). Teknologi ini menggunakan suara atau bunyi untuk melakukan pendeteksian, sebagaimana diketahui bahwa kecepatan suara di air adalah 1.500 meter per detik, sedangkan kecepatan suara di udara hanya 340 meter per detik, sehingga teknologi ini sangat efektif untuk deteksi di bawah air. Beberapa langkah dasar pendeteksian bawah air adalah: (1) transmitter menghasilkan listrik dengan frekuensi tertentu, kemudian disalurkan ke transducer; (2) transducer akan mengubah energi listrik menjadi suara, kemudian suara tersebut dalam berbentuk pulsa suara dipancarkan (biasanya dengan satuan ping); (3) suara yang dipancarkan tersebut akan mengenai obyek (target), kemudian suara itu akan dipantulkan kembali oleh obyek (dalam bentuk echo) dan diterima kembali oleh alat transducer; (4) oleh transducer, echo tersebut diubah kembali menjadi energi listrik; (5) lalu diteruskan ke receiver dan oleh mekanisme alat (yang cukup rumit), terjadi pemrosesan dengan menggunakan echo signal processor dan echo integrator; (6) pemrosesan di dukung oleh peralatan lainnya; komputer; GPS (Global Positioning System), Colour Printer, software program, dan kompas, (7) hasil akhir berupa data siap diinterpretasikan untuk bermacam-macam kegunaan yang diinginkan.

Bila dibandingkan dengan metode lainnya dalam hal estimasi atau pendugaan, teknologi hydro-acoustic memiliki kelebihan, antara lain: (1) informasi pada areal yang dideteksi dapat diperoleh secara cepat (real time); (2) dan secara langsung di wilayah deteksi (in situ); (3) tidak perlu bergantung pada data statistik; (4) tidak berbahaya atau merusak objek yang diteliti (friendly) karena pendeteksian dilakukan dari jarak jauh dengan menggunakan suara (underwater sound); (5) untuk estimasi populasi, menghasilkan nilai absolut (MacLennan and Simmonds, 1992).

Hydro-acoustic dapat digunakan dalam mengukur dan menganalisis hampir semua yang terdapat di kolom dan dasar air. Aplikasi teknologi ini untuk berbagai keperluan antara lain adalah: eksplorasi bahan tambang, minyak, dan energi dasar laut (seismic survey), deteksi lokasi bangkai kapal (shipwreck location), estimasi biota laut, mengukur laju proses sedimentasi (sedimentation velocity), mengukur arus dalam kolom perairan (internal wave), mengukur kecepatan arus (current speed), mengukur kekeruhan perairan (turbidity) dan kontur dasar laut (bottom contour).

Saat ini hydro-acoustic memiliki peran yang sangat besar dalam sektor kelautan dan perikanan, salah satunya adalah dalam pendugaan sumber daya ikan (fish stock assessment). Teknologi hydro-acoustic dengan perangkat echosounder dapat memberikan informasi yang detail mengenai kelimpahan ikan (fish abundance), kepadatan ikan (fish density), sebaran ikan (fish distribution), posisi kedalaman renang (swimming layers), ukuran dan panjang ikan (size and length), orientasi dan kecepatan renang ikan serta variasi migrasi diurnal-noktural ikan. Saat ini acoustic instrument berkembang semakin signifikan, dengan dikembangkannya varian yang lebih maju, yaitu Multibean dan Omnidirectional.

Perangkat echosounder memiliki berbagai macam tipe, yaitu single beam, dual beam (USA), dan split beam (Norwegia). Tetapi, yang paling banyak digunakan untuk pendugaan sumber daya ikan adalah split beam dan biasa juga disebut scientific echosounder, sebab memiliki keunggulan dibandingkan dengan kedua pendahulunya, yaitu single beam dan dual beam. Pada prinsipnya split beam ini memiliki empat kuadran yang mampu bekerja secara simultan pada saat memancarkan suara (sounding). Lalu suara tersebut akan mengenai obyek (target) dan memantul kembali ke transducer. Secara terpisah, masing-masing kuadran yang ada di transducer menerima pantulan suara (echo) yang kembali tersebut, sehingga dapat diketahui keberadaan ikan tunggal (single target) dan kelompok ikan (multiple target), arah pergerakan ikan, serta orientasi dan kecepatan renang ikan (Burczynski, 1982; Urick, 1983; Ehrenberg, 1984; Coates, 1990; MacLennan dan Simmonds, 1992).

Negara-negara yang maju pada sektor kelautan-perikanan (Norwegia, Jepang, Amerika Serikat, China, dan Peru) bergantung pada teknologi acoustic ini. Mereka menggunakan untuk melakukan eksplorasi sumber daya dengan cepat sehingga dapat mengeksploitasi dengan optimal, efisien dan ekonomis karena biaya eksplorasi yang murah dan waktu eksplorasi yang cukup singkat. Selain itu, eksploitasi yang dilakukan dapat lebih berwawasan lingkungan, berkesinambungan, dan lestari. Sebab, sudah diketahui dengan jelas berapa potensi sumber daya yang akan di eksploitasi tersebut, hanya perlu memilih kebijakan apa yang paling tepat untuk pengelolaan yang berkesinambungan dan lestari tersebut.

Hingga sekarang, teknologi hydro-acoustic ini belum banyak digunakan pada sektor kelautan-perikanan Indonesia, khususnya oleh perusahaan-perusahaan perikanan. Sebaiknya perusahaan-perusahaan yang bersangkutan mau memanfaatkan teknologi ini untuk kegiatan eksplorasi yang maksimal dan eksploitasi sumber daya yang optimal.

Donwill Panggabean Mahasiswa Pascasarjana Program Studi Teknologi Kelautan IPB

Kiat Selingkuh yang Aman

Apakah anda seorang yg haus sex?? sangat mendambakan berhubungan sex dgn orang lain? sangat mendambakan berhubungan sex dgn anak gadis orang? dgn pacar teman? dgn istri tetangga? dgn tante girang? dgn jamur [jablay di bawah umur]?

Jika ya, berarti anda harus segera selingkuh !!.. nah, agar perselingkuhan anda berjalan aman, baca, pahami dan amalkan hal2 berikut ini :

1. Jujur ke selingkuhan kalo kita udah punya pacar!
Ini hal pertama harus kita lakukan, agar selingkuhan gak bakal nuntut kita macem2. Kalo dia gak mau nerima keadaan kita yg udah gak single, berarti dia gak mau jadi selingkuhan kita.

2. Jangan masukkan nama selingkuhan ke HP!
Begitu kita punya selingkuhan, hafalin nomornya, jgn masukin ke phone book. Mana tau, ketika kita lg berduaan dgn pacar, dan HP kita ada di atas meja, tiba2 selingkuhan nelp, wahh...bisa kacau kalo pacar melihat nama pemanggil yg tertera di telepon kita yg ada di atas meja itu, dan pacar kita pasti akan mengingat nama yg tertera di HP, dan selanjutnya pacar bisa aja curiga dan mencari tau tentang nama itu!

3. Hapus segera sms2 dari selingkuhan!
Begitu menerima sms dari selingkuhan, setelah dibaca, segera hapus! bahaya banget kalo gak segera dihapus, kalo pacar suatu saat buka HP kita, kiamat dehh!!

4. Kalo lagi nerima telpon dari selingkuhan, jangan panik, biasa aja!
Begitu dapat telpon dari selingkuhan, terutama saat kita sedang berdua dgn pacar, jgn panik, biasa aja. Kalo perlu jgn meninggalkan atau bergeser dari pacar. Pacar bisa curiga lho!!

5. Jangan selingkuh dengan yg pacar kenal!
Ini perlu, pasalnya, kalo ternyata pacar dan selingkuhan pernah kenal, selingkuhan kita pasti punya beban tersendiri, bisa² dia merasa bersalah karna telah merebut pacar temennya.

6. Punya SIM CARD lebih dari satu!
Mumpung kartu perdana lg murah, gak ada salahnya kita punya nomor lebih dari satu. Kalo perlu HP juga lebih dari satu, yg satu khusus untuk pacar, yg satunya lagi khusus untuk selingkuhan, dan yg lainnya terserah [buat tante2, istri tetangga, dll.]

7. Jangan terlalu mengenal keluarganya!
Bukan apa², kalo kita sudah mengenal keluarga dan teman2 selingkuhan kita, gak menutup kemungkinan teman atau sodaranya kenal sama pacar kita, kalo diaduin ke pacar kita, wahh..pasti bubar kan??

8. Prioritas pertama, tetap pacar!
Walaupun punya selingkuhan, pacar tetap yg utama lho, jgn sampai hubungan yg lebih dulu kita jalin dan kita bina jadi buyar karna selingkuhan, apalagi kalo selingkuhan cuma untuk have fun aja.

9. Jangan hangout di tempat yg sama!
Ini penting nih! bukan apa², siapa tau, pelayan atau tukang parkir di situ mengenali kita, trus kalo suatu saat mereka2 melihat kita ke sana dgn orang yg beda, bisa jadi kecurigaan orang banyak tuh!!

10. Kasi kode ke selingkuhan!
Begitu kita mau berdekatan atau jalan dgn pacar, baiknya segera beritahu selingkuhan agar gak sms atau telpon kita, dgn begitu kita gak harus bingung dan khawatir, dan dia pun jg akan ngerti kenapa kita gak bisa jawab telpon dan bales smsnya.

11. Punya panggilan sayang yg sama!
Kalo kita ingin mempunya panggilan sayang ke pacar dan ingin memanggil selingkuhan dgn panggilan sayang juga, ada baiknya panggilan itu disamakan, jadi kita gak bakal kaku dan gak akan salah nyebut.

12. Jangan naruh photo² selingkuhan di HP!
Yg pasti kalo ketahuan sama pacar, ini bisa jadi bukti otentik perselingkuhan kita. Makanya, jangan sesekali nyimpan photo selingkuhan di HP deh, apalagi kalo kita sering menaruh HP di sembarang tempat.

13. Jangan berubah sikap ke pacar!
Kalo biasanya kita gak romantis ke pacar, jangan tiba² jadi romantis! Pacar bisa curiga dan akan bertanya2 dalam hati, kok tiba2 kita berubah sikap. Pacar pasti akan menduga kalo kita berbuat manis/romantis karna kita punya salah.

Segitu aja dulu ya… selamat berselingkuh, semoga perselingkuhan anda jadi langgeng….

- donwill casanova® -
© 2008

NB. Tulisan2 saya yg lainnya:
• Kiat praktis agar perselingkuhan dgn istri tetangga berjalan langgeng [Buku pegangan wajib Buaya Darat, Lelaki Hidung Belang, Lelaki Mata Keranjang & lelaki2 yg mendedikasikan seluruh hidupnya untuk selingkuh!]
• Penjahat Pemetik Bunga [Buku yang gak ada matinya! Sejak cetakan ke-1 (th 1987) hingga cetakan ke-69 (th 2008) selalu jadi rebutan & terjual habis! Buku ini berisi ratusan cara jitu untuk menarik perhatian cewe yg sudah punya pacar, sehingga cewe tersebut putusin pacarnya dan jatuh ke pelukan anda [stok sangat terbatas! pesan sekarang atau anda akan sangat menyesal! Hubungi: 081313131313 atau online order melalui e-mail: donwill@rock.com]
• Trik aman ngintip cewe mandi [Buku ini berisi trik2 yang sangat mudah diterapkan oleh lelaki2 yang senang ngintip cewe mandi, lelaki2 yg memiliki kepuasan tersendiri jika ngintip cewe mandi, dan lelaki2 yg memiliki fantasi dan imajinasi tinggi apabila ngintip cewe mandi! Trik2 di buku ini merupakan trik2 yg paling hebat dari segi keamanan si pengintip! 100% dijamin gak akan ketahuan!]
• I love doggy style [Buku best seller tahun 2008! Terjual lebih dari 56 juta copy di seluruh Indonesia! Buku yg berisi 1001 posisi doggy yg canggih & spektakuler, telah di uji cobakan pada lebih dari 10.000 pasangan muda yg hot! Buku ini menjadi referensi bagi jutaan pengantin baru, pasangan yg telah menikah, pasangan yg kurang bergairah, tante girang, om2 gatel, hidung belang, mata keranjang, buaya darat, remaja, dan siswa2 SMU yg ingin mendapatkan kepuasan lebih dgn pacarnya atau jablay!]
• Sedia durex® sebelum hujan [Buku yg berisi trik2 jitu untuk melakukan senggama kepada cewe yg pertama kali datang dan main ke kamar kita! Buku ini berisi trik2 untuk membangkitkan birahi cewe, walaupun awalnya cewe tsb gak mau & menolak untuk ML, tapi akhirnya cewe tersebut pasti akan menyerah juga dan merelakan ‘anunya’ untuk kita oprek2 dan kita obok2... Akhirnya, birahi semakin memuncak, ML dehh… dan croott..!! he..he.. Trik2 ini tidak hanya untuk bujangan lho.. tp juga buat lelaki yg udah merit dan pengantin baru yg doyan selingkuh!]
• Saat orgasme, pasangan anda meneriakkan nama orang lain? [Apa yg harus anda lakukan jika pacar atau istri anda meneriakkan nama seseorang pada saat dia orgasme? Misalnya dia berteriak seperti ini: ohh...ohh Donwill... ohh Donwill....ohh yeaahh... Padahal dia orgasme saat melakukan sex dgn anda! Apakah anda meninggalkan pacar atau istri anda tersebut? atau, apakah hal tsb justru merupakan indikator bahwa pacar atau istri anda sering melakukan hubungan sex dgn orang lain? atau, apakah pacar atau istri anda tsb lebih sering orgasme & mendapatkan kepuasan sex dgn orang lain tanpa anda ketahui?? Nahh..inilah buku yg membantu anda agar hal tsb tidak terjadi pada kehidupan sex anda!]
• Peta sebaran Jablay, Tante Girang, Cewe Bispak, Perek, Lonte, Siswi SMU & ABG nakal di seluruh Indonesia [Harus anda miliki! Buku pintar yg berisi photo, biodata, peta lokasi, lengkap dgn keterangan, alamat & no telp yg up to date! Dikemas manis dgn aplikasi software Arview GIS 3.3. Sangat mudah, anda tinggal klik aja lokasi yg diinginkan. Cocok bagi anda yg sering plesiran ke daerah baru!]
• 5 langkah praktis agar 'tahan lama' tanpa harus ke mak Erot [Gak perlu viagra, pil biru, jamu kuat, blue moon, minyak lintah atau obat kuat lainnya! 100% alami, bebas efek samping, dan croott…!]
• Tafsir mimpi [Warning! : khusus untuk mimpi basah! bukan untuk pasang nomor togel!]
• Primbon Jablay [Cetakan terbaru 2008, disertai revisi2 dan formulir berlangganan]
• Cara nyopet yg aman di keramaian [Teknik dua jari yg paling mumpuni, secepat kilat!]
• 7 syarat cara mendapatkan harta tanpa harus jadi Babi Ngepet [Buku ini juga disertai profil dan alamat dukun2 ilmu hitam pengganda uang yg terpercaya dan telah terbukti keahliannya!]
• Dasar-dasar Ilmu Teluh & Santet [Pendidikan dasar ilmu hitam yg dilengkapi dgn tokoh2 ahli nujum, kuncen, dukun2 aliran sesat, dan tokoh2 ilmu hitam papan atas di Indonesia]
• Lonte teriak lonte [Buku yg paling banyak dibeli oleh lonte, perempuan malam, cewe nakal, jablay, dan kupu2 malam. Buku ini menjabarkan trik2 jitu untuk meloloskan diri dari kejaran Satpol PP]
• Lecet, uang kembali [Buku yg berisi gelapnya kehidupan malam para bencong di kota2 besar]
Heaven of Gays [Buku yg menjelaskan tentang lika-liku kehidupan, cinta, dan nafsu para gay, serta faktor2 yg membantu perkembangan komunitas gay di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini]